Newest Post
Archive for 2016-09-04
DIAGNOSA PERANGKAT WAN
Menganalisa permasalahan yang kemungkinan terjadi pada
Wide Area Network( WAN )
Permasalahan security secara luas sedang hangat-hangatnya menjadi topik yang sering didiskusikan di negara ini termasuk juga apa yang sedang dipermasalahkan di Dunia Internet. Security hampir memasuki semua aspek kehidupan khususnya menyangkut pada hal-hal yang dikategorikan berharga. Dalam dunia teknologi informasi, masalah security menjadi prioritas utama karena banyak informasi berharga yang harus dilindungi. Jaringan global dimana setiap orang bisa bergabung di dalamnya seperti internet memberikan beberapa keuntungan seperti orang bisa melakukan komunikasi, transfer data tanpa dibatasi jarak dan waktu. Namun demikian karena jaringan internet adalah jaringan publik maka membuka kemungkinan orang-orang tertentu dengan tujuan tertentu mencoba melakukan akses secara ilegal pada jaringan orang lain. Oleh karena itu analisis yang diambil dari permasalahan WAN adalah security.
xDSL sebagai perangkat di jaringan akses menjanjikan berbagai kelebihan seperti kecepatan transfer data yang super cepat, akses beberapa layanan secara simultan dengan menggunakan satu macam media fisik dan memberikan koneksi yang bersifat “always on” sehingga pelanggan bisa menggunakan selama 24 jam sehari seperti halnya pada wireless WAN maupun cable modem. Sifat yang terakhir ini memberikan peluang bagi user ilegal untuk dapat mencoba-coba memasuki jaringan yang terhubung ke xDSL tersebut. Satu hal yang cukup melegakan adalah hubungan dalam xDSL bersifat point to point antara pelanggan dengan sisi sentral. Hal ini tentu saja lebih baik bila dilihat dari kacamata security ketimbang koneksi yang bersifat “point to multipoint” atau juga medium shared.
Bentuk Penyerangan
Sistem jaringan komputer dapat diserang dengan menggunakan beberapa jenis serangan misalnya:
Denial of service: Membanjiri suatu IP address dengan data sehingga menyebabkan crash atau kehilangan koneksinya ke internet.
o) Distributed Denial of Service : Memakai banyak komputer untuk meluncurkan serangan DoS. Seorang hacker “menculik” beberapa komputer dan memakainya sebagai platform untuk menjalankan serangan, memperbesar intensitasnya dan menyembunyikan identitas si hacker.
o) Theft of Information : Penyerang akan mencuri informasi rahasia dari suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program pembobol password, dan mais banyak lagi yang lain.
Corruption of Data: Penyerang akan merusak data yang selama ini disimpan dalam harddisk suatu host.
Proses Serangan dan Alat yang digunakan
Langkah pertama yang biasa digunakan dalam penyerangan adalah mempelajari target yang akan diserang tak ubahnya seperti operasi militer. Tujuannya adalah membentuk basis data atau informasi jaringan yang dituju dan menggali informasi tentang host-host yang menempel pada jaringan tersebut. Hackers menggunakan beberapa aplikasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, misalnya dengan menggunakan:
- Finger Protocol : protokol ini memberikan informasi detail tentang user.
- Ping Program : digunakan untuk melihat aktifasi hubungan dari satu host ke host
yang lain.
- SNMP : digunakan untuk mengakses routing table router yang tidak
diproteksi utk melihat topologi jaringan.
- Trace Route : digunakan untuk melihat route jaringan yang digunakan penyerang
menuju ke host yang dituju.
Setelah semua informasi yang diperlukan telah mencukupi, berikutnya adalah melakukan serangan pertama untuk melihat lebih jauh kelemahan jaringan dengan menggunakan serangkaian tools seperti Internet Security Scanner (ISS) atau Security Analysis Tool for Auditing (SATAN), program ini akan menginformasikan kelemahan dari sistem yang dituju dan dapat melakukan scanning seluruh domain atau sub network. Setelah serangan pertama berhasil maka akan dilakukan serangan berikutnya tergantung dari tujuan sang penyerang. Bentuk penyerangannya sesuai dengan penjelasan di atas.
Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya dewasa ini telah melahirkan beberapa teknologi yang kadang-kadang di luar perkiraan manusia pada umumnya. Teknologi wireless sudah sangat maju dalam dekade terakhir seiring dengan tingkat mobilitas pengguna, ditandai dengan jumlah user yang meningkat dari tahun ke tahun.
Mendiagnosis perangkat yng tersambung pada jaringan berbasis luas
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas
atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan
kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan
maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz,
gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan
berbasis luas (wireless) atau WAN.
TAMBAHAN
1. Hardware : -Cek Bagian NIC
- Cek Bagian Kabel dan Konektor
2. Software : -Cek Bagian IP
-Cek Bagian work group
-Cek Bagian service Network
-Cek Bagian File Program (File dan print sharing)
Secara umum bandwith dibedakan menjadi 2 yaitu :
Menganalisa permasalahan yang kemungkinan terjadi pada
Wide Area Network( WAN )
Permasalahan security secara luas sedang hangat-hangatnya menjadi topik yang sering didiskusikan di negara ini termasuk juga apa yang sedang dipermasalahkan di Dunia Internet. Security hampir memasuki semua aspek kehidupan khususnya menyangkut pada hal-hal yang dikategorikan berharga. Dalam dunia teknologi informasi, masalah security menjadi prioritas utama karena banyak informasi berharga yang harus dilindungi. Jaringan global dimana setiap orang bisa bergabung di dalamnya seperti internet memberikan beberapa keuntungan seperti orang bisa melakukan komunikasi, transfer data tanpa dibatasi jarak dan waktu. Namun demikian karena jaringan internet adalah jaringan publik maka membuka kemungkinan orang-orang tertentu dengan tujuan tertentu mencoba melakukan akses secara ilegal pada jaringan orang lain. Oleh karena itu analisis yang diambil dari permasalahan WAN adalah security.
xDSL sebagai perangkat di jaringan akses menjanjikan berbagai kelebihan seperti kecepatan transfer data yang super cepat, akses beberapa layanan secara simultan dengan menggunakan satu macam media fisik dan memberikan koneksi yang bersifat “always on” sehingga pelanggan bisa menggunakan selama 24 jam sehari seperti halnya pada wireless WAN maupun cable modem. Sifat yang terakhir ini memberikan peluang bagi user ilegal untuk dapat mencoba-coba memasuki jaringan yang terhubung ke xDSL tersebut. Satu hal yang cukup melegakan adalah hubungan dalam xDSL bersifat point to point antara pelanggan dengan sisi sentral. Hal ini tentu saja lebih baik bila dilihat dari kacamata security ketimbang koneksi yang bersifat “point to multipoint” atau juga medium shared.
Bentuk Penyerangan
Sistem jaringan komputer dapat diserang dengan menggunakan beberapa jenis serangan misalnya:
Denial of service: Membanjiri suatu IP address dengan data sehingga menyebabkan crash atau kehilangan koneksinya ke internet.
o) Distributed Denial of Service : Memakai banyak komputer untuk meluncurkan serangan DoS. Seorang hacker “menculik” beberapa komputer dan memakainya sebagai platform untuk menjalankan serangan, memperbesar intensitasnya dan menyembunyikan identitas si hacker.
o) Theft of Information : Penyerang akan mencuri informasi rahasia dari suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program pembobol password, dan mais banyak lagi yang lain.
Corruption of Data: Penyerang akan merusak data yang selama ini disimpan dalam harddisk suatu host.
Proses Serangan dan Alat yang digunakan
Langkah pertama yang biasa digunakan dalam penyerangan adalah mempelajari target yang akan diserang tak ubahnya seperti operasi militer. Tujuannya adalah membentuk basis data atau informasi jaringan yang dituju dan menggali informasi tentang host-host yang menempel pada jaringan tersebut. Hackers menggunakan beberapa aplikasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, misalnya dengan menggunakan:
- Finger Protocol : protokol ini memberikan informasi detail tentang user.
- Ping Program : digunakan untuk melihat aktifasi hubungan dari satu host ke host
yang lain.
- SNMP : digunakan untuk mengakses routing table router yang tidak
diproteksi utk melihat topologi jaringan.
- Trace Route : digunakan untuk melihat route jaringan yang digunakan penyerang
menuju ke host yang dituju.
Setelah semua informasi yang diperlukan telah mencukupi, berikutnya adalah melakukan serangan pertama untuk melihat lebih jauh kelemahan jaringan dengan menggunakan serangkaian tools seperti Internet Security Scanner (ISS) atau Security Analysis Tool for Auditing (SATAN), program ini akan menginformasikan kelemahan dari sistem yang dituju dan dapat melakukan scanning seluruh domain atau sub network. Setelah serangan pertama berhasil maka akan dilakukan serangan berikutnya tergantung dari tujuan sang penyerang. Bentuk penyerangannya sesuai dengan penjelasan di atas.
Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya dewasa ini telah melahirkan beberapa teknologi yang kadang-kadang di luar perkiraan manusia pada umumnya. Teknologi wireless sudah sangat maju dalam dekade terakhir seiring dengan tingkat mobilitas pengguna, ditandai dengan jumlah user yang meningkat dari tahun ke tahun.
Mendiagnosis perangkat yng tersambung pada jaringan berbasis luas
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas
atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan
kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan
maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz,
gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan
berbasis luas (wireless) atau WAN.
TAMBAHAN
1. Hardware : -Cek Bagian NIC
- Cek Bagian Kabel dan Konektor
2. Software : -Cek Bagian IP
-Cek Bagian work group
-Cek Bagian service Network
-Cek Bagian File Program (File dan print sharing)
Secara umum bandwith dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Analog Bandwith yaitu adalah perbedaan antara
frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang
frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik,
yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam
satu saat.
b. Digital bandwith yaitu adalah jumlah atau volume
data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam
satuan bits per second tanpa distorsi (penyimpangan / utuh).
Bandwith dalam jaringan komputer tergolong digital bandwith bukan analog bandwith. Istilah lain yaitu data transfer rate ialah
jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node) ke titik (node)
lain dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps (bits per
second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Sebuah
perusahaan ISP misalkan Telkom Speedy dalam menawarkan product-nya (paket internet) selalu menyertakan bandwith yang disediakan untuk tiap user yang menjadi haknya.
Assalamu'alaikum wr wb
Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit memberi tahu bagai mana caranya menghitung kelas B
dan sedikit Ciri-Ciri dari Kelas B
Perhitungan Pada Kelas B
Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit memberi tahu bagai mana caranya menghitung kelas B
dan sedikit Ciri-Ciri dari Kelas B
Perhitungan Pada Kelas B
IP Address = 172.16.0.0/18
Subnet mask = 255.255.192.0
Decimal Subnetmask = 11111111.11111111.11000000.00000000
Subnet mask = 255.255.192.0
Decimal Subnetmask = 11111111.11111111.11000000.00000000
1. Jumlah Subnet dirumuskan dengan 2x dimana x adalah banyaknya angka biner 1
22 = 4 subnet
2. Jumlah host / subnet dirumuskan dengan 2y – 2 dimana x adalah banyaknya angka biner 0
214 - 2 = 16384 host / subnet
3 Blok subnet didapat dari 256 - 192 = 64
karena kita memiliki 4 subnet maka blok subnet juga harus 4 buah. Maka menjadi 0,64,128,192
dan ditulis 172.16.0.0 , 172.16.64.0 , 172.16.128.0 , 172.16.192.0
4 Menentukan alamat brodcast adalah dengan mengurangi 1 host pada tiap blog subnet
maka ditulis 172.16.63.255 , 172.16.127.255 , 172.16.191.255 , 172.16.255.255
Bingung ? saya yakin anda mulai kebingungan. Hal wajar yang
terjadi pada mahasiswa saya. Terlebih lagi jika harus memetakannya didalam
tabel. Maka dari itu saya buat cara singkat. Gimana tuh caranya om andry? Yaitu
menggunakan pengurangan pada subnetmasknya dengan 255.255.255.255. Begini broo..:
Subnet mask =
255.255.192.0
Saya akan kurangkan subnet masknya menjadi
255.255.255.255
255.255.192.0
(-)
======================
0 .0 .63 .255
Setelah itu saya akan jumlahkan dengan ip addressnya
172.16.0.0
0.0.63.255
(+)
=======================
172.16.63.255
Kemudian hasil dari 172.16.63.255
adalah alamat broadcast untuk
setiap subnetwork. Untuk batas akhir (end ip) penggunaan ip kita kurangkan satu
digit menjadi 172.16.63.254 dan
untuk subnetwork berikutnya kita tambahkan satu digit menjadi 172.16.64.0.
Coba anda perhatikan hasilnya apakah sama dengan perhitungan pada nomor 3
dan 4 tentulah sama. Jika berbeda berati anda belum paham konsep
subnettingnya.
Nah jika sudah ketemu hasil dari broadcast, subnetwork, dan
end ip maka penyusunan tabel akan terasa mudah tanpa harus pusing memikirkan
berapa banyak jumlah host 16384 harus
diterapkan pada table. Kesimpulannya ip dari 172.16.0.1 sampai dengan
172.16.63.254 adalah sebanyak 16384. Gak
percaya? silahkan hitung sendiri ya, kalau saya mah gak mau mending nulis blog
dengan tema yang lain heheheheh.
subnetwork | 172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0 |
start ip | 172.16.0.1 | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 | 172.16.192.1 |
end ip | 172.16.63.254 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254 |
broadcast | 172.16.63.255 | 172.16.127.255 | 172.16.191.255 | 172.16.255.255 |
Kelas B itu memiliki prefik dari /16 - /23
dan IP nya dari 128 - 191
contoh ip : 192.168.2.1
/24 : jumlah ip : 256
network : 192.168.2.0
broadcash :192.168.2. 255
host : 192.168.2.1 - 192.168.2.254
netmask : 255.255.255.0
/25 : jumlah ip : 128
network : 192.168.2.0 dan 192.168.2.128
broadcash :192.168.2.127 dan 192.168.2.255
host : 192.168.2.1 - 192.168.2.126 dan 192.168.2.129 - 192.168.2.254
netmask : 255.255.255.128
/26 : jumlah ip : 64
network : 192.168.2.0 dan 192.168.2.64 dan 192.168.2.128 dan 192.168.2.192
broadcash :192.168.2.63 dan 192.168.2.127 dan 192.168.2.191 dan 192.168.2.255
host : 192.168.2.1 - 192.168.2.62 dan 192.168.2.65 - 192.168.2.126 dan 192.168.2.129 - 192.168.2.190 dan 192.168.2.193 - 192.168.2.254
netmask : 255.255.255.192
Biar lebih jelas
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Blok = 2^2 = 4
Jumlah host/blokl = 2^6 = 64
Jumlah host valid = 64 – 2 = 62
Blok Pertama: (total range 192.168.1.0 sampai 192.168.1.63)
Network address = 192.168.1.0;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62
Broadcast address = 192.168.1.63;
Blok Kedua: (total range 192.168.1.64 sampai 192.168.1.127) pada blok kedua, urutan host melanjutkan blok pertama.
Network address = 192.168.1.64;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.65 s/d 192.168.1.126
Broadcast address = 192.168.1.127;
Blok Ketiga: (total range 192.168.1.128 sampai 192.168.1.191) pada blok ketiga, urutan host melanjutkan blok kedua.
Network address = 192.168.1.128;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.129 s/d 192.168.1.190
Broadcast address = 192.168.1.191;
Blok Keempat: (total range 192.168.1.192 sampai 192.168.1.255) pada blok keempat, urutan host melanjutkan blok ketiga.
Network address = 192.168.1.192;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.193 s/d 192.168.1.254
Broadcast address = 192.168.1.255;
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
1. Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /26. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000;
2. Subnet mask decimal (SM Decimal)
Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000, maka subnet decimal 255.255.255.192;
3. Jumlah blok
Karena seubnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupkan HOST ID. Perlu kita ketahui yang menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
4. Jumlah host/blok
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
5. Jumlah Host valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host – 2 (network address dan broadcast address).
/24 : jumlah ip : 256
network : 192.168.2.0
broadcash :192.168.2. 255
host : 192.168.2.1 - 192.168.2.254
netmask : 255.255.255.0
/25 : jumlah ip : 128
network : 192.168.2.0 dan 192.168.2.128
broadcash :192.168.2.127 dan 192.168.2.255
host : 192.168.2.1 - 192.168.2.126 dan 192.168.2.129 - 192.168.2.254
netmask : 255.255.255.128
/26 : jumlah ip : 64
network : 192.168.2.0 dan 192.168.2.64 dan 192.168.2.128 dan 192.168.2.192
broadcash :192.168.2.63 dan 192.168.2.127 dan 192.168.2.191 dan 192.168.2.255
host : 192.168.2.1 - 192.168.2.62 dan 192.168.2.65 - 192.168.2.126 dan 192.168.2.129 - 192.168.2.190 dan 192.168.2.193 - 192.168.2.254
netmask : 255.255.255.192
Biar lebih jelas
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Blok = 2^2 = 4
Jumlah host/blokl = 2^6 = 64
Jumlah host valid = 64 – 2 = 62
Blok Pertama: (total range 192.168.1.0 sampai 192.168.1.63)
Network address = 192.168.1.0;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62
Broadcast address = 192.168.1.63;
Blok Kedua: (total range 192.168.1.64 sampai 192.168.1.127) pada blok kedua, urutan host melanjutkan blok pertama.
Network address = 192.168.1.64;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.65 s/d 192.168.1.126
Broadcast address = 192.168.1.127;
Blok Ketiga: (total range 192.168.1.128 sampai 192.168.1.191) pada blok ketiga, urutan host melanjutkan blok kedua.
Network address = 192.168.1.128;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.129 s/d 192.168.1.190
Broadcast address = 192.168.1.191;
Blok Keempat: (total range 192.168.1.192 sampai 192.168.1.255) pada blok keempat, urutan host melanjutkan blok ketiga.
Network address = 192.168.1.192;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.193 s/d 192.168.1.254
Broadcast address = 192.168.1.255;
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
1. Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /26. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000;
2. Subnet mask decimal (SM Decimal)
Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000, maka subnet decimal 255.255.255.192;
3. Jumlah blok
Karena seubnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupkan HOST ID. Perlu kita ketahui yang menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
4. Jumlah host/blok
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
5. Jumlah Host valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host – 2 (network address dan broadcast address).
1. Kesalahan konfigurasi :
- IP
- DNS
- Gateway
2. Kesalahan pengkabelan :
1. UTP : - konektor longgar
- kabel digigit hewan
- kabel short
- kabel terbuka
2. Coaksial :- konektor longgar
- kabel short
- kabel terbuka
3. Fiber Optik :- kabel bengkok
- kabel short
- konektor longgar
3. Kesalahan Piranti :
- NIC
4. Kegagalan Sistem
5. Di sebabkan VIRUS
- IP
- DNS
- Gateway
2. Kesalahan pengkabelan :
1. UTP : - konektor longgar
- kabel digigit hewan
- kabel short
- kabel terbuka
2. Coaksial :- konektor longgar
- kabel short
- kabel terbuka
3. Fiber Optik :- kabel bengkok
- kabel short
- konektor longgar
3. Kesalahan Piranti :
- NIC
4. Kegagalan Sistem
5. Di sebabkan VIRUS